EIGRP Equal and Unequal Load Balancing
Masuk pada pembahasan selanjutnya pada materi EIGRP, yaitu EIGRP Equal and Unequal Load Balancing. Sebelumnya kita kenalan dulu ama si equal unequalnya.. Sapa sih mereka, dan apa fungsinya..??. Equal unequal adalah sebuah fitur pada EIGRP yang berfungsi untuk mengatur jalur untuk menjadi fail over atau load balance. Nah untuk menentukan mode tersebut itu berdasarkan yang namanya cost. Yang akan kita bahas pertama adalah Equal Cost. Equal Cost adalah sebuah cara dimana router menjadi 2 link menjadi 2 jalur. Jadi nanti pada saat pengiriman paket itu kedua jalur akan dipakai dan equal ini secara otomatis terbuat , sedangkan unequal adalah fitur yang mengaktifkan load balancing secara manual yang dimana itu terjadi ketika bandwidth salah satu link itu berbeda, misalkan kita punya sebuah link fast ethernet dan serial. Untuk memperjelas kita langsung ke labnya.
Topologi:
Konfigurasi di R1:
R1(config)#int fa0/0Konfigurasi di R2:
R1(config-if)#ip add 12.12.12.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no sh
R1(config)#int fa0/1
R1(config-if)#ip add 13.13.13.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no sh
R1(config-router)#int lo0
R1(config-if)#ip add 1.1.1.1 255.255.255.255
R1(config-if)#int lo1
R1(config-if)#ip add 11.11.11.11 255.255.255.255
R1(config-if)#router eigrp 18
R1(config-router)#no auto
R1(config-router)#net 12.12.12.1 0.0.0.0
R1(config-router)#net 13.13.13.1 0.0.0.0
R1(config-router)#net 1.1.1.1 0.0.0.0
R1(config-router)#net 11.11.11.11 0.0.0.0
R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#ip add 12.12.12.2 255.255.255.0
R2(config-if)#int fa0/1
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#ip add 24.24.24.2 255.255.255.0
R2(config-if)#int lo0
R2(config-if)#ip add 2.2.2.2 255.255.255.255
R2(config-if)#int lo1
R2(config-if)#ip add 22.22.22.22 255.255.255.255
R2(config-if)#exit
R2(config)#router eigrp 18
R2(config-router)#no auto
R2(config-router)#net 12.12.12.2 0.0.0.0
R2(config-router)#net 2.2.2.2 0.0.0.0
R2(config-router)#net 22.22.22.22 0.0.0.0
R2(config-router)#net 24.24.24.2 0.0.0.0
Konfigurasi di R3:
R3(config)#int fa0/0Konfigurasi di R4:
R3(config-if)#no sh
R3(config-if)#ip add 13.13.13.3 255.255.255.0
R3(config-if)#int fa0/1
R3(config-if)#no sh
R3(config-if)#ip add 34.34.34.3 255.255.255.0
R3(config-if)#int lo0
R3(config-if)#ip add 3.3.3.3 255.255.255.255
R3(config-if)#int lo1
R3(config-if)#ip add 33.33.33.33 255.255.255.255
R3(config-if)#router eigrp 18
R3(config-router)#no aut
R3(config-router)#net 13.13.13.3 0.0.0.0
R3(config-router)#net 34.34.34.3 0.0.0.0
R3(config-router)#net 3.3.3.3 0.0.0.0
R3(config-router)#net 33.33.33.33 0.0.0.0
R4(config)#int fa0/0Setelah itu kita cek routing table di R1.
R4(config-if)#no sh
R4(config-if)#ip add 34.34.34..4 255.255.255.0
R4(config-if)#int fa0/1
R4(config-if)#no sh
R4(config-if)#ip add 24.24.24.4 255.255.255.0
R4(config-if)#int lo0
R4(config-if)#ip add 4.4.4.4 255.255.255.255
R4(config-if)#int lo1
R4(config-if)#ip add 44.44.44.44 255.255.255.255
R4(config-if)#router eigrp 18
R4(config-router)#no auto
R4(config-router)#net 24.24.24.4 0.0.0.0
R4(config-router)#net 34.34.34.4 0.0.0.0
R4(config-router)#net 4.4.4.4 0.0.0.0
R4(config-router)#net 44.44.44.44 0.0.0.0
R1#show ip route
Codes: C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2
i - IS-IS, su - IS-IS summary, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2
ia - IS-IS inter area, * - candidate default, U - per-user static route
o - ODR, P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
34.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
D 34.34.34.0 [90/307200] via 13.13.13.3, 00:03:07, FastEthernet0/1
1.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C 1.1.1.1 is directly connected, Loopback0
2.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D 2.2.2.2 [90/409600] via 12.12.12.2, 00:54:05, FastEthernet0/0
33.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D 33.33.33.33 [90/409600] via 13.13.13.3, 00:28:46, FastEthernet0/1
3.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D 3.3.3.3 [90/409600] via 13.13.13.3, 00:28:48, FastEthernet0/1
4.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D 4.4.4.4 [90/435200] via 13.13.13.3, 00:03:08, FastEthernet0/1
[90/435200] via 12.12.12.2, 00:03:08, FastEthernet0/0
22.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D 22.22.22.22 [90/409600] via 12.12.12.2, 00:53:59, FastEthernet0/0
24.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
D 24.24.24.0 [90/307200] via 12.12.12.2, 00:03:11, FastEthernet0/0
11.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C 11.11.11.11 is directly connected, Loopback1
12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 12.12.12.0 is directly connected, FastEthernet0/0
13.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 13.13.13.0 is directly connected, FastEthernet0/1
44.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D 44.44.44.44 [90/435200] via 13.13.13.3, 00:03:09, FastEthernet0/1
[90/435200] via 12.12.12.2, 00:03:09, FastEthernet0/0
Disini terlihat bahwa jalur atau link yang digunakan untuk menuju network 4.4.4.4/32 ataupun 44.44.44.44/32 itu ada 2 jalur, kenapa ?. Karena bandwidth pada kedua link sama besar maka pada saat mengkonfigurasikan EIGRP secara otomatis akan mensetting agar menjadi load balance. Nah inilah yang disebut Equal Cost Load Balancing.
Sekarang kita coba ubah bandwidth pada salah satu link. Untuk mempraktekkan Unequal Cost Load Balancing. Apa perbedaan dengan yang Equal ?. Bedanya pada Unequal kita harus mendefinisikan secara manual, jadi pada paket keberapa dia akan berpindah jalur dari jalur utama ke jalur yang lainnya dengan menggunakan varience.
R1(config)#int fa0/1
R1(config-if)#bandwidth 5000
Setelah kita ubah bandwidthnya, sekarang lihat lagi routing table di R1.
R1#show ip route
Codes: C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2
i - IS-IS, su - IS-IS summary, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2
ia - IS-IS inter area, * - candidate default, U - per-user static route
o - ODR, P - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
34.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
D 34.34.34.0 [90/332800] via 12.12.12.2, 00:02:35, FastEthernet0/0
1.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C 1.1.1.1 is directly connected, Loopback0
2.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D 2.2.2.2 [90/409600] via 12.12.12.2, 01:15:21, FastEthernet0/0
33.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D 33.33.33.33 [90/460800] via 12.12.12.2, 00:02:35, FastEthernet0/0
3.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D 3.3.3.3 [90/460800] via 12.12.12.2, 00:02:37, FastEthernet0/0
4.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D 4.4.4.4 [90/435200] via 12.12.12.2, 00:02:37, FastEthernet0/0
22.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D 22.22.22.22 [90/409600] via 12.12.12.2, 01:15:16, FastEthernet0/0
24.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
D 24.24.24.0 [90/307200] via 12.12.12.2, 00:02:38, FastEthernet0/0
11.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C 11.11.11.11 is directly connected, Loopback1
12.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 12.12.12.0 is directly connected, FastEthernet0/0
13.0.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 13.13.13.0 is directly connected, FastEthernet0/1
44.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
D 44.44.44.44 [90/435200] via 12.12.12.2, 00:02:38, FastEthernet0/0
Disini kita lihat perbedaannya, setelah kita ubah bandwidth pada salah satu interface, maka jalur yang digunakan berpindah ke jalur yang memiliki bandwidth terbesar. Sekarang kita akan melihat informasi topologi EIGRP, pada topology table.
R1#show ip eigrp topology 4.4.4.4/32
IP-EIGRP (AS 18): Topology entry for 4.4.4.4/32
State is Passive, Query origin flag is 1, 1 Successor(s), FD is 435200
Routing Descriptor Blocks:
12.12.12.2 (FastEthernet0/0), from 12.12.12.2, Send flag is 0x0
Composite metric is (435200/409600), Route is Internal
Vector metric:
Minimum bandwidth is 10000 Kbit
Total delay is 7000 microseconds
Reliability is 255/255
Load is 1/255
Minimum MTU is 1500
Hop count is 2
13.13.13.3 (FastEthernet0/1), from 13.13.13.3, Send flag is 0x0
Composite metric is (691200/409600), Route is Internal
Vector metric:
Minimum bandwidth is 5000 Kbit
Total delay is 7000 microseconds
Reliability is 255/255
Load is 1/255
Minimum MTU is 1500
Hop count is 2
Untuk menghitung variencenya, itu metric terbesar pada link yang akan digunakan dibagi dengan metric terkecil. Nah jika hasilnya koma, misal 6,47391 itu kita bulatkan selalu keatas. Berarti jika 6,47391 itu kita bulatkan menjadi 7, maka varience adalah 7. Jadi setelah 7 paket terkirim ke link utama maka paket selanjutnya akan dikirim ke link backup dan seterusnya.
Berarti variencenya jika kita menggunakan sesuai dengan topology table diatas, 691200/435200 = 1.588235294117647. Maka kita bulatkan menjadi 2, maka variencenya adalah 2. Jika kita sudah mengetahui variencenya, sekarang kita tinggal konfigurasikan variencenya.
R1(config)#router eigrp 18
R1(config-router)#variance 2
Setelah itu, sekarang kita tinggal traceroute apakah setelah paket kedua, maka paket berikutnya akan dikirim ke link yang backup.
R1#traceroute 44.44.44.44
Type escape sequence to abort.
Tracing the route to 44.44.44.44
1 13.13.13.3 8 msec
12.12.12.2 24 msec
13.13.13.3 16 msec
2 24.24.24.4 36 msec
34.34.34.4 32 msec
24.24.24.4 40 msec
R1#traceroute 44.44.44.44
Type escape sequence to abort.
Tracing the route to 44.44.44.44
1 13.13.13.3 4 msec
12.12.12.2 12 msec 8 msec
2 24.24.24.4 24 msec 40 msec 24 msec
Dari dua hasil traceroute diatas, terlihat bahwa paket telah terbagi ke kedua jalurnya.
Dengan ini lab yang kita lakukan BERHASILL!!!...
Selesaii....
See u and next post...
Jangan pernah bosan untuk belajar, selalu belajar dan temukan hal baru. Karena belum tentu hasil yang akan kita dapat itu dapat diraih dengan usaha yang mudah, semudah menjatuhkan sesuatu. Bisa saja kita harus mendapatkan dengan usaha yang sulit, seperti menjadi sebuah benda kecil ditumpukkan jerami.
ConversionConversion EmoticonEmoticon